Selasa, 02 Agustus 2016

KTI Fisika dan al-Qur"an



ABSTRAK
Judul  : Verifikasi Hukum Kekekalan Momentum Linier dan Hubungannya dengan al-Qur’an surat Asy-Syura ayat 3
Karya tulis ini membahas mengenai hukum kekekalan momentum liner dan hubungannya dengan al-Qur’an surat Asy-Syura ayat 30. Tujuannya adalah untuk memverifikasi hukum kekekalan momentum linier dan mengetahui hubungannya dengan al-Qur’an surat Asy-Syura ayat 30. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan pengumpulan data dengan cara observasi. Dari data yang diperoleh dan dari pembahsan diketahui bahwa hukum kekekalan momentum berlaku pada setiap macam tumbukan baik tumbukan lenting sempurna, sebagian, maupun tidak lenting sama sekali. Keberlakuan hukum kekekalan momentum sepertinya telah nampak dalam al-Qur’an surat Asy-Syura ayat 30. Didalamnya Allah mengisyaratkan kepada bahwa setiap musibah disebabkan oleh dosa yang di perbuat oleh manusia. Dari hasil penelitian diharapkan manusia semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT yang merupakan maha kuasa dan mengetaui segala apa yang tidak diketahui oleh mahluknya.

Kata kunci: Hukum Kekekalan Momentum Linier dan Hubungannya dengan Surat Asy-Syura: 30.

A.    Pendahuluan
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang paling mendasar, karena berhubungan dengan perilaku dan struktur benda. Fisika adalah cabang ilmu yang menjadikan fenomena alam sebagai objeknya. Tujuan utama dari semua sains termasuk didalamnya fisika adalah umumnya dianggap sebagai sebuah usaha untuk mencari dan menemukan keteraturan dalam pengamatan manusia pada alam sekitarnya.
Pada kenyataannnya, dalam kehidupan sehari-hari banyak peristiwa dan aktivitas manusia yang melibatkan ilmu fisika, termasuk yang berkaitan dengan momentum . Salah satu contohnya adalah peristiwa tumbukan antara dua benda yaitu kelereng, pada saat permainan kelereng terjadi tumbukan antara kelereng satu dengan kelereng yang lainnya, hal tersebut merupakan aplikasi dari momentum tumbukan.

Seperti yang telah diketahui bahwa Allah menurunkan kitab suci al-Qur’an melalui perantara malaikat jibril kepada nabi Muhammad SAW yang mengandung begitu banyak petunjuk dan rahasia yang terkandung didalamnya. Termasuk pula rahasia yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan fisika. Banyak ayat-ayat didalam al-Qur’an yang masih menyimpan rahasia dan perlu analisis khusus dalam pemaknaannya. Karena seperti yang diketahui bahwa al-Qur’an merupakan sumber pokok dan sumber utama bagi ilmu pengetahuan.
Tidak dapat dimungkiri bahwa didalam kehidupan, ilmu fisika sangat berperan aktif dalam kelancaran kehidupan. Disamping itu hubungan Fisika dengan kitab suci al-Qur’an sangat erat sekali. Banyak ayat-ayat didalam al-Qur’an yang masih mengandung rahasia. Didalam karya tulis ilmiah ini akan dibahas bagaimana hukum kekekalan momentum linier dan bagaimana hubungannya dengan QS. Asy-Syura ayat 30. karena itu penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian yang berjudul “verifikasi Hukum Kekekalan Momentum Linier dan Hubungannya dengan al-Qur’an surat Asy-Syura ayat 30”.
B.     Kajian Teori
1.      Kekekalan Momentum
Momentum liner “momentum” dari sebuah benda didefinisikan sebagai hasil kali massa benda dan kecepatan benda. Momentum (jamaknya adalah momenta) biasa dinyatakan dalam huruf P. Jika di dilihat dari definisi diatas maka momentum dapat ditulis dengan persamaan: P = mv.
Dimana P adalah momentum (Kg.m/s), m adalah massa benda (Kg), dan v adalah kecepatan benda (m/s).
Konsep momentum sangat penting karena pada keadaan tertentu, momentum merupakan besaran yang kekal. Pada pertengahan abad ke-17, tidak lama sebelum masa Newton, telah diketahui bahwa jumlah vektor momentum dari kedua benda yang saling bertumbukan nilainya tetap dalam keadaan konstan.

Menurut Hukum Kekekalan Momentum yang menyatakan bahwa dalam sebuah tumbukan antara dua benda dalam sebuah sistem, momentum sebelum tumbukan adalah sama dengan momentum setelah tumbukan. Artinya jika ada dua buah benda yang saling bertumbukan maka momentum sebelum tumbukan dapat ditulis dengan: m v + m v sama dengan momentum setelah tumbukan yaitu  m v’ + m v’. Dimana v’ adalah kecepadan benda setelah bertumbukan.
m v + m v = m v’ + m v
Jenis-jenis tumbukan
a.       Tumbukan lenting sempurna
-    Nilai koefisien restitusi, e = 1
-    Berlaku hukum kekekalan energi kinetik
-    Jika m dan m nilainya sama maka kecepatan benda setelah tumbukan akan terjadi pertukaran kecepatan.

b.      Tumbukan lenting sebagian
-    Berlaku hukum kekekalan momentum
-    Nilai koefisien restitusi 0<e<1
c.       Tumbukan tidak lenting sama sekali
-    Berlaku hukum kekekalan momentum
-    Nilai koefisien restitusi e=0
-    Energi kinetik total berkurang
-    Setelah tumbukan kedua benda bergerak bersama “menempel”.
2.      al-Qur’an surat Asy-Syura
surat Asy-Syura adalah surat yang ke 42 dalam al-Qur’an yang terdiri dari 53 ayat dan tergolong dalam surat makkiyah. Asy-Syura yang mempunyai arti musyawarah yang diambil dari kata Syuura yang berada pada ayat 38. Surat ini membahas mengenai pokok-pokok keimanan, hukum dan lain lain.
Surat Asy-Syura ayat 30:
 كَثِىرٍوَيَعفُوا اَيديكُم يبَةٍفَبِماَكَسَبَت مُّصِ مِّنبَكُم وَماَاَصاَ
“dan setiap musibah yang menimpa kamu itu, adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kamu sendiri dan Allah mema’afkan sebahagian besar dari padanya”.

Maka segala musibah di dunia adalah dengan usaha dosa. Maka apabila ia disiksakan oleh Allah didunia, maka Allah maha pemurah daripada akan mengazabkannya kali kedua dan jikalau dimaafkan didunia, maka Allah maha pemurah daripada akan megazabkannya pada hari kiamat.
Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa segala sesuatu musibah yang menimpa manusia berupa bencana penyakit dan lainnya merupakan akibat dari perbuatan mereka sendiri, perbuatan maksiat yang telah dilakukannya dan dosa yang telah dikerjakannya. Dan ayat tersebut ditutup dengan satu ketegasan bahwa Allah SWT mengampuni sebagaian besar dari kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat hambanya sebagai suatu rahmat yang besar yang dikaruniakan Allah kepada hambanya, karena kalau tidak,  niscahya manusia akan dihancurkan sesuai dengan timbunan dosa yang telah diperbuat oleh mereka.
C.    Metodologi Penulisan
1.      Tempat dan Waktu
Penelitian hukum kekekalan momentum linier ini dilaksanakan pada:
Waktu                   : Jum’at, 29 Mei 2015
Tempat Penelitian: Laboratorium Fisika Dasar UIN Walisongo Semarang
2.      Metode
Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yaitu suatu penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.  Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus-rumus yang relevan.

D.    Pembahasan
Tumbukan adalah pertemuan atau benturan antara benda satu dengan benda yang lainnya yang relatif dalam keaadaan bergerak dan memiliki kecepatan. Alat-alat yang digunakan pada penelitian diantaranya adalah Rel presisi, Penyambung rel, Tumpakan berpenjepit, Catu daya, Kereta dinamika, Kertas karbon, Kaki rel, Pewaktu ketik, Pita ketik, dan neraca.
Hal pertama yang dilakukan adalah mengukur massa kereta dinamika 1 dan 2, dengan menggunakan neraca dengan ketelitian 0,01 gram. Dari pengukuran didapatkan massa kereta 1 adalah 0,137 kg dan massa kereta 2 adalah 0,087 kg. Kemudian kedua kereta dipasang didalam rel presisi dan di beri gaya dorongan pada kereta 1 sehingga bergerak dengan kecepatan tertentu dan menabrak kereta 2 yang dalam keadaan diam. Dari percobaan tersebut didapatkan bahwa kereta 1 kecepatannya bertukar dengan kereta 2. Dari langkah tersebut juga didapatkan jarak untuk kereta 1 adalah 0,17 m, dan kereta 2 adalah 0,15 m dan dengan waktu yang di perlukan adalah 2 sekon. Sehingga dari hasil yang telah diperoleh dari pengukuran maka di hitung kecepatan kereta 1 dan kereta 2 dengan menggunakan persamaan v = s/t. Dengan s adalah jarak dan t adalah waktu. Sehingga untuk kecepatan kereta 1 sebelum tumbukan  v = 0,17/2 = 0,087 m/s. dan setelah tumbukan adalah 0 m/s karena dalam keadaan berhenti. Dan kecepatan kereta 2 sebelum tumbukan adalah 0 m/s karena dalam keadaandiam dan setelah tumbukan adalah v = 0,15/2 = 0,075 m/s. sehingga dimasukkan dalam persamaan m1.v1+m2.v2 = m1.v1’+m2.v2’.
Sehingga diperoleh momentum sebelum tumbukan dengan persamaan  m1.v1+m2.v2 adalah 0,012 kg.m/s. dan momentum seteah tumbukan dengan persamaan m1.v1’+m2.v2’ adalah 0,006 kg.m/s. dengan ketidakpastian (ralat) yang didapatkan adalah 2,14%, sehingga keseksamaannya adalah 97,86%. Dengan keseksamaan yang mencapai diatas 90% maka penelitian dianggap sudah benar dan tepat.
Dari hasil penelitian di dapatkan bahwa kecepatan kereta 1 yang mulanya bergerak bertukar dengan kecepatan kereta 2 yang mulanya diam. Hal tersebut sesuai dengan hukum kekekalan momentum linier. Jika di hubungkan dengan surat Asy-Syura ayat 30 yang memiliki makna bahwa segala akibat pasti ada sebabnya. Segala perbuatan yang kita lakukan pasti ada balasan dari Allah baik itu perbuatan yang terpuji maupun perbuatan yang tercela. Allah telah megisyaratkan bahwasanya segala amal ibadah yang di lakukan oleh manusia pada dasarnya akan mendapatkan balasan yang setimpal sesuai dengan apa yang diperbuatnya. Dalam ayat Asy-Syura 30 menujukkan aadalanya hubungan yang penting antara ilmu pengetahuan dengan al-Qur’an. Tidak dapat di bantahkan kembali bahwa al-Qur’an adalah sumber pokok dan sumber utama bagi keidupan. Begitu banyak rahasia yang terkandung dalam al-Qur’an yang masih belum terungkap.
E.     Penutup
Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1.      Hukum kekekalan momentum linier berlaku dalam berbagai tumbukan, baik tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, ataupun tumbukan tidak lenting sama sekali. Dalam tumbukan lenting sempurna terjadi pertukaran antara kecepatan-kecepatan benda yang bertumbukan. Massa benda mempengaruhi nilai momentum yang di dapatkan.
2.      Dalam momentum tumbukan kecepatan benda saling bertukar seperti halnya hukum sebab akibat. Seperti yang terdapat pada surat Asy-Syura ayat 30 bahwa segala musibah diakibatkan oleh dosa yang diperbuat manusia. Sehingga dapat diketahui bahwa sebelum hukum kekekalan momentum muncul al-Qur’an sudah mengisyaratkannya terlebih dahulu.
Sesuai dengan hasil peneitian, maka di harapkan memberikan sumbangan bagi manusia dan bidang pendidikan. Diharapkan manusia semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT yang maha kuasa dan yang mengetahui segalanya.




Daftar Pustaka
 Giancoli, Douglas C., Fisika Edisi Kelima Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 2001.
http://tafsranmanusia.blogspot.com/2014/06/As-Syura-21-30.html?m=1 diakses pada selasa 09 juni 2015, pukul 07:12.
Nurhayati, Alwiyah dan Arsini, Petunjuk Praktikum Fisika Dasar II, Semarang: Laboratorium Fisika Jurusan Pendidikan Fisika Dasar UIN Walisongo, 2015.
Yakub, Ismail, Tarjamah Ihya’ulumuddin Imam Ghazali, Jakarta: CV. Faizan, 1975.