MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE
A.
Pengetian
Scramble
Scramble merupakan istilah dalam bahasa
Inggris yang artinya perebutan[1][1]. Seperti yang
diungkapkan oleh Fadmawati (2009) [online] pembelajaran kooperatif metode
scramble adalah pembelajaran secara berkelompok dengan mencocokkan kartu
pertanyaan dan kartu jawaban yang telah disediakan sesuai dengan soal,
sedangkan Soeparno (1998 : 60) berpendapat bahwa metode scramble adalah salah
satu permainan bahasa, pada hakikatnya permainan bahasa merupakan suatu
aktivitas untuk memperoleh keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan.
Scramble merupakan metode mengajar
dengan membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan alternatif
jawaban yang tersedia. Siswa diharapkan mampu mencari jawaban dan cara
penyelesaian dari soal yang ada.
Word square
berasal dari kata word yang artinya kata[2][2] dan square yang
artinya persegi[3][3]. Word square
merupakan model yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian
dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban hampir sama dengan teka teki
silang tetapi bedanya jawabannya sudah ada, namun disamarkan dengan menambahkan
kotak tambahan dengan sembarang huruf atau angka penyamar atau pengecoh.
B. Tipe-tipe Scramble
Scramble dipakai untuk
jenis permainan anak-anak yang merupakan latihan pengembangan dan peningkatan
wawasan pemikiran kosakata. Sesuai dengan sifat jawabannya scramble terdiri
atas bermacam-macam bentuk yakni :
a. Scramble kata, yakni
sebuah permainan menyusun kata-kata dan huruf-huruf yang telah dikacaukan
letaknya sehingga membentuk suatu kata tertentu yang bermakna misalnya :
alpjera = pelajar
ktarsurt = struktur
b. Scramble kalimat :
yakni sebuah permainan menyusun kalimat dari kata-kata acak. Bentuk kalimat
hendaknya logis, bermakna, tepat, dan benar. Contoh nya :
komme – Ich – aus – Bandung = Ich komme
aus Bandung
c. Scramble wacana :
yakni sebuah permainan menyusun wacana logis berdasarkan kalimat-kalimat acak.
Hasil susunan wacana hendaknya logis, bermakna.
Melalui pembelajaran
kooperatif metode scramble, siswa dapat dilatih berkreasi menyusun kata,
kalimat, atau wacana yang acak susunannya dengan susunan yang bermakna dan
mungkin lebih baik dari susunan aslinya.
C.
Prosedur
(langkah-langkah) Pembelajaran dengan Metode Scramble
a. Guru
menyiapkan sebuah wacana, kemudian keluarkan kalimat-kalimat yang terdapat
dalam wacana tersebut ke dalam kartu-kartu kalimat
b. Guru
membuat kartu soal beserta kartu jawaban yang di acak nomornya sesuai materi
bahan ajar teks yang telah dibagikan sebelumnya dan membagikan kartu soal
tersebut
c. Siswa
dalam kelompok masing-masing mengerjakan soal dan mencari kartu soal untuk
jawaban yang cocok, sebelumnya jawaban telah di acak sedemikian rupa.
d. Siswa
diharuskan dapat menyusun kata jawaban yang telah tersedia dalam waktu yang
telah ditentukan. Setelah selesai mengerjakan soal, hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan dan dilakukan pemeriksaan.
Berdasarkan
beberapa penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran metode
scramble ini adalah model pembelajaran kelompok yang membutuhkan kreativitas
serta kerja sama siswa dalam kelompok. Metode ini memberikan sedikit sentuhan
permainan acak kata, dengan harapan dapat menarik perhatian siswa
D.
Kelebihan dan Kekurangan Scramble
Scramble dan
word square dipandang cukup baik dalam pembelajaran, khususnya bagi anak-anak.
Metode scramble ataupun word square memang sanat menarik minat untuk belajar,
karenemetode tersebut tidak membosankan dan cenderung menimbulkan rasa ingin
tahu untuk menyelasaikannya. Namun, disamping itu ternyata kedua metode ini
memiliki kelebihan dan kekurangan pula, di antaranya adalah sebagai berikut:
a.
Kelebihan
Metode Scramble
1) Setiap
anggota kelompok bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam
kelompoknya, setiap anggota kelompok harus mengetahui bahwa semua anggota
kelompok mempunyai tujuan yang sama, setiap anggota kelompok harus membagi
tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya, setiap
anggota kelompok akan dikenai evaluasi, setiap anggota kelompok berbagi
kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses
belajarnya, dan setiap anggota kelompok akan diminta pertanggung jawaban secara
individual materi yang ditangan dalam kelompok, sehingga dalam teknik ini
setiap siswa tidak ada yang diam karena setiap individu di kelompok diberi
tanggung jawab akan keberhasilan kelompoknya.
2) Metode pembelajaran
ini akan memungkinkan siswa untuk belajar sambil bermain. Mereka dapat
berekreasi sekaligus belajar dan berfikir, mempelajari sesuatu secara santai
dan tidak membuatnya stres atau tertekan.
3) Selain untuk
menimbulkan kegembiraan dan melatih keterampilan tertentu, metode scramble juga
dapat memupuk rasa solidaritas dalam kelompok.
4) Materi yang
diberikan melalui salah satu metode permainan ini biasanya mengesankan dan
sulit untuk dilupakan.
5) Sifat
kompetitif dalam metode ini dapat mendorong siswa berlomba-lomba untuk maju.
b.
Kekurangan Metode scramble
1) Pembelajaran ini
terkadang sulit dalam merencanakannya, oleh karena terbentur dengan kebiasaan
siswa dalam belajar.
2) Terkadang dalam
mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit
menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
3) Selama kriteria
keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi
pelajaran, maka pembelajaran ini akan sulit di implementasikan oleh guru.
4) Metode permainan
seperti ini biasanya menimbulkan suara gaduh. Hal tersebut jelas akan menggangu
kelas yang berdekatan.
Sedangkan untuk
kelebihan dan kekurangan word square adalah sebagai berikut:
ΓΌ Kelebihan
model pembelajaran word square adalah sebagai berikut.
a. Mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
b. Melatih untuk berdisiplin;
c. Dapat melatih sikap teliti dan kritis;
d. Merangsang siswa untuk berfikir efektif.
ΓΌ Kelemahan
model pembelajaran word square yaitu:
a. Mematikan kreatifitas siswa;
b. Siswa tinggal menerima bahan mentah;
c. Siswa tidak dapat mengembangkan materi yang ada
dengan kemampuan atau potensi yang dimilikinya.