LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
A.
Pengertian
Lembar Kerja Siswa
Menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R. E. Kaligis (1992
: 40), LKS atau Lembar Kerja Siswa merupakan sarana pembelajaran yang dapat
digunakan guru dalam meningkatkan keterlibatan atau aktivitas siswa dalam
proses belajar-mengajar. Pendapat lainnya dikemukakan oleh Surachman (1998 :
46) yang menyatakan LKS sebagai jenis hand out yang dimaksudkan untuk membantu
siswa belajar secara terarah (guided discovery activities). Depdiknas
(Darusman, 2008:17) menyatakan bahwa LKS adalah lembaran yang berisikan pedoman
bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan yang terprogram.
Lembar kerja siswa (LKS) adalah bagian dari Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menunjang kepada pencapaian indikator
melalui Berbuat (Hands on Activity dan Berfikir (Minds on Activity) sehingga
siswa memperoleh kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Sehingga dapat
dikatakan bahwa LKS merupakan salah satu sumber belajar yang berbentuk lembaran
yang berisikan materi secara singkat, tujuan pembelajaran, petunjuk mengerjakan
pertanyan-pertanyaan dan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab siswa.
B.
Fungsi
Lembar Kerja Siswa
LKS
memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
1.
Lembar
kerja siswa (LKS) adalah bagian dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang menunjang kepada pencapaian indikator
2.
Lembar
kerja siswa untuk mengarahkan siswa secara tertulis dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran
3.
Pelaksanaan
LKS melalui aktivitas berbuat dan berpikir
4.
Digunakan
untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan adanya perubahan sikap
Menurut Sudjana (Djamarah dan Zain, 2000), fungsi LKS
adalah :
1. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar
mengajar yang efektif.
2. Sebagai alat bantu untuk melengkapi proses belajar
mengajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
3. Untuk mempercepat proses belajar mengajar dan
membantu siswa dalam menangkap pengertian pengertian yang diberikan guru.
4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab
tidak hanya mende-ngarkan uraian guru tetapi lebih aktif dalam pembelajaran.
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan
berkesinambungan pada siswa.
6. Untuk mempertinggi mutu belajar mengajar, karena
hasil belajar yang dica-pai siswa akan tahan lama, sehingga pelajaran mempunyai
nilai tinggi.
Menurut Prianto dan Harnoko (1997), fungsi LKS antara
lain:
1. Mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar.
2. Membantu siswa dalam mengembangkan konsep.
3. Melatih siswa untuk menemukan dan mengembangkan
proses belajar mengajar.
4. Membantu guru dalam menyusun pelajaran.
5. Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan
proses pembelajaran.
6. Membantu siswa memperoleh catatan tentang materi
yang dipelajarai melalui kegiatan belajar.
7. Membantu siswa untuk menambah informasi tentang
konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
C.
Tujuan
Penyusunan Lembar Kerja Siswa
Penyusunan
LKS dilakukan untuk menunjang kesuksesan proses terjadinya pendidikan, terutama
pada ruang lingkup sekolah. Tujuan penyusunan LKS secara rinci adalah:
q Lembar
Kerja Siswa yang baik, mencerminkan karakteristik mata pelajaran.
q Rambu-rambu
penyusunan LKS.
1.
Memperkuat
dan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran, indikator dan kompetensi dasar
serta standar kompetensi yang telah dirumuskan
2.
Membantu
siswa melakukan aktivitas pembelajaran yang terarah
Adapun tujuan dari pembuatan LKS oleh Prastowo (2011)
dijabarkan ke dalam empat poin yaitu:
1.
Menyajikan
bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi yang
diberikan
2.
Menyajikan
tugastugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang
diberikan
3.
Melatih
kemandirian belajar peserta didik
4.
Memudahkan
pendidik dalam memberikan tugas kepada peseta didik.
D.
Bahan
Penyusun Lembar Kerja Siswa
q Bahan
yang menjadi penyusun lembar kerja siswa sebaiknya memenuhi syarat-syarat:
1.
Dikembangkan
dari konsep yang memiliki kekuatan untuk dilakukannya kegiatan observasi
2.
Isi
LKS tersusun logis dan sistematis
3.
Aktifitas
yang dilaksanakan sesuai dengan tahap perkembangan siswa
4.
Bahan
yang dibuat LKS memicu keingintahuan siswa
5.
Mutakhir
E.
Jenis-Jenis
Lembar Kerja Siswa
Lembar
Kerja Siswa (LKS) banyak digunakan dalam
kalangan sekolah-sekolah. Hampir seluruh mata pelajaran menggunakan LKS.
Oleh karena itu LKS dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1.
LKS
yang bersifat eksperimental adalah LKS
yang mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan, berbuat, berpikir, dan
membangun pengetahuan yang dilakukan secara eksperimen.
2.
LKS
verifikatif adalah LKS yang mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan untuk
penguatan atau membuktikan teori.
3.
LKS
yang melatih keterampilan adalah LKS yang mengarahkan siswa untuk berlatih yang
menekankan membangun kemampuan psikomotor.
Menurut Sadiq dalam (Widiyanto, 2008:14) LKS dapat
dikategorikan menjadi 2 yaitu sebagai berikut:
a. Lembar Kerja Siswa Tak Berstruktur
Lembar kerja siswa tak berstruktur adalah lembaran
yang berisi sarana untuk materi pelajaran, sebagai alat bantu kegiatan peserta
didik yang dipakai untuk menyampaikan pelajaran. LKS merupakan alat bantu
mengajar yang dapat dipakai untuk mempercepat pembelajaran, memberi dorongan
belajar, berisi sedikit petunjuk, tertulis atau lisan untuk mengarahkan kerja
pada peserta didik.
b. Lembar Kerja Siswa Berstruktur
Lembar kerja siswa berstruktur memuat informasi,
contoh dan tugas-tugas. LKS ini dirancang untuk membimbing peserta didik dalam
satu program kerja atau mata pelajaran, dengan sedikit atau sama sekali tanpa
bantuan pembimbing untuk mencapai sasaran pembelajaran. Pada LKS telah disusun
petunjuk dan pengarahannya, LKS ini tidak dapat menggantikan peran guru dalam
kelas. Guru tetap mengawasi kelas, memberi semangat dan dorongan belajar dan
memberi bimbingan pada setiap siswa.
F.
Prinsip
Penyusunan dan Penggunaan Lembar kerja Siswa
Penyusunan:
q Memilih
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, menentukan Indikator dan Tujuan
Pembelajaran, menyusun rencanakan pelaksanaan pembelajaran (RPP)
q Memilih
secara cermat dan menilai secara teliti pertanyaan, tugas atau latihan dalam
LKS apakah sudah sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan tahap perkembangan
siswa
q Setiappertanyaan
yang tertuang dalam LKS seyogianya dapat mengarahkan pencapaian indikator.
q Latihan
dalam LKS menunjang penguasaan literasi sains siswa, penguasaan inkuiri dan
menanamkan sikap ilmiah
Jones (Andayani, 2005:9) menyatakan LKS yang baik
untuk diberikan kepada peserta didik, haruslah :
a.
Bahasanya
Komunikatif
LKS
yang dibuat menggunakan bahasa yang menarik, tidak membingungkan siswa dan
mudah dimengerti.
b.
Format
dan Gambar harus Jelas
Format
yang dipakai meliputi tampilan, penggunaan animasi dan gambar background yang
sesuai dengan materi.
c.
Mempunyai
Tujuan yang Jelas
Dapat
menyampaikan ide pokok yang terkandung dalam LKS.
d.
Memiliki
isian yang memerlukan pemikiran dan pemprosesan infromasi.
Dalam
LKS ini siswa dilatih mencari dan menemukan jawaban.
Berdasarkan Depdiknas dalam N. Syakrina (2012),
langkah-langkah yang harus dilalui dalam menulis LKS yaitu:
1)
Analisis
Kurikulum
Analisis
kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana yang akan memerlukan
bahan ajar LKS.
2)
Menyusun
Peta Kebutuhan LKS
Peta
kebutuhan LKS sangat diperlukan guna mengetahui jumlah LKS yang harus ditulis
dan urutan LKS-nya juga dapat dilihat. Urutan LKS ini sangat diperlukan dalam
menentukan prioritas penulisan.
3)
Menentukan
Judul-Judul LKS
Judul
LKS ditentukan atas dasar Kompetensi Dasar-Kompetensi Dasar, materi pokok yang
terdapat dalam kurikulum.
4)
Penulisan
LKS, meliputi:
a.
Perumusan KD harus dikuasai
Rumusan
KD pada LKS langsung diturunkan dari standar isi
b.
Menentukan alat penilaian
c. Penyusunan materi
Materi
LKS sangat tergantung pada KD yang akan dicapai. Materi LKS dapat berupa
informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan
dipelajari.
Pengunaan LKS
harus memperhatikan beberapa aspek, diantaranya adalah:
q Bila kelas heterogen, maka dapat dirancang latihan
yang bersifat individual
q Penggunaan LKS bukanlah untuk menggantikan tanggung
jawab guru dalam pembelajaran melainkan sebagai sarana untuk mempercepat
pencapaian tujuan pembelajaran.
q Penggunaan LKS sebaiknya dapat menumbuhkan minat siswa
terhadap pembelajaran melalui diskusi dan pelaksanaan langkah kerja berupa
pengamatan, percobaan atau demonstrasi.
q Guru sebaiknya memiliki kesiapan dalam pengelolaan
kelas berkaitan dengan pengajaran individual, berhubung LKS disusun
mempertimbangkan aspek perbedaan individu dan mengembangkan kemampuan self
assessment bagi siswa
G.
Komponen-Komponen
Penyusunan Lembar Kerja Siswa
Kementerian
Pendidikan Nasional dalam Prastowo (2011) menyatakan, LKS memiliki delapan
unsur meliputi:
1.
Judul,
2.
Petunjuk
belajar,
3.
Kompetensi
dasar atau materi pokok,
4.
Waktu
penyelesaian,
5.
Peralatan
dan bahan,
6.
Informasi
singkat tentang langkah kerja,
7.
Tugas
yang harus dilaksanakan,
8.
Laporan
yang harus dikerjakan
Namun
demikian hanya enam unsur pokok dalam suatu LKS yang wajib ada, Prastowo (2011)
kemudian merinci bahwa yang dimaksud dengan 6 unsur pokok dalam suatu LKS
antara lain:
1.
Judul
merupakan caption atau topik berupa beberapa frase yang mencerminkan garis
besar dari apa yang akan dipelajari,
2.
Petunjuk
belajar penjelasan mengenai bagaimana peserta didik mempelajari materi yang
diajarkan dalam LKS,
3.
Kompetensi
dasar adalah kompetensi yang akan dicapai oleh siswa,
4.
Informasi
pendukung adalah berbagai informasi tambahan yang digunakan untuk mempermudah
siswa dalam memahami materi,
5.
Tugas
atau langkah kerja yaitu beberapa langkah prosedural yang harus dilakukan siswa
dalam mempelajarai materi tersebut,
6.
Penilaian
adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan
siswa terhadap materi.
Secara menyeluruh komponen-komponen penyusunan LKS
adalah:
1.
Judul
menggambarkan isi LKS secara keseluruhan
2.
Tujuan
dinyatakan sebagai kalimat pencapaian akhir dari kegiatan pembelajaran
pengerjaan LKS
3.
Landasan
Teori isinya memaparkan teori yang sesuai dengan konsep yang dibahas dalam LKS,
namun tidak memberi jawaban secara langsung terhadap tujuqan.
4.
Alat
dan Bahan merupakan daftar alat dan daftar bahan yang akan digunakan dalam
kegiatan, baik jenis maupun jumlahnya
5.
Langkah-Langkah
Kegiatan adalah langkah-langkah prosedural kegiatan yang harus dilaksanakan
oleh siswa
6.
Hasil
Pengamatan berisi perolehan data dari hasil langkah-langkah melaksanakan
kegiatan pengerjaan LKS
7.
Pertanyaan
Pengarah merupakan pertanyaan-pertanyaan produktif agar siswa terbimbing dan
bisa menyimpulkan hasil pengamatannya
8.
Kesimpulan
kegiatan akhir pengerjaan LKS, merupakan langkah membangun pengetahuan dari
hasil pelaksanaan kegiatan pengerjaan LKS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar